24hnewspaper – Belanda secara resmi mengembalikan Perunggu Benin ke Nigeria setelah lebih dari satu abad berada di Eropa. Artefak ini merupakan bagian dari peninggalan bersejarah Kerajaan Benin yang dijarah oleh pasukan kolonial Inggris pada tahun 1897. Pengembalian ini menjadi langkah penting dalam upaya pemulihan warisan budaya Afrika yang telah lama berada di luar negeri.
Selama bertahun-tahun, Nigeria menuntut pengembalian Perunggu Benin yang tersebar di berbagai museum di Eropa. Benda seni ini bukan hanya memiliki nilai artistik tinggi, tetapi juga merepresentasikan sejarah dan identitas masyarakat Benin. Dengan dikembalikannya artefak ini, Nigeria berencana menempatkannya di Museum Nasional di Benin City untuk dipamerkan kepada publik.
Menteri Kebudayaan Belanda menyatakan bahwa keputusan ini mencerminkan tanggung jawab sejarah serta upaya untuk memperbaiki dampak kolonialisme. Langkah ini diharapkan dapat mendorong negara-negara lain untuk mengembalikan artefak budaya yang diperoleh melalui praktik kolonial.
Keputusan Belanda ini mengikuti langkah serupa yang telah diambil oleh Jerman dan Inggris, yang juga mulai memulangkan artefak Afrika. Pengembalian Perunggu Benin menjadi simbol penting dalam perjuangan negara-negara Afrika untuk merebut kembali warisan budaya mereka. Dunia kini menantikan lebih banyak tindakan serupa dalam rangka keadilan sejarah.