24hnewspaper – Kecelakaan kereta di Sri Lanka kembali memakan korban satwa liar. Kali ini, enam gajah tewas setelah tertabrak kereta yang melaju di jalur rel yang melintasi kawasan hutan. Insiden tragis ini terjadi saat sekelompok gajah mencoba menyeberang tanpa adanya pengaman atau sistem peringatan dini.
Sri Lanka dikenal sebagai rumah bagi gajah Asia yang dilindungi, namun konflik antara satwa liar dan pembangunan infrastruktur masih menjadi persoalan serius. Jalur kereta yang melewati habitat gajah kerap menjadi zona berbahaya, terutama saat hewan-hewan tersebut bermigrasi mencari makanan atau air.
Menurut laporan pihak berwenang, kecelakaan ini terjadi saat kereta melaju dengan kecepatan tinggi di malam hari. Minimnya pencahayaan dan kurangnya sistem deteksi satwa membuat masinis tidak dapat menghentikan kereta tepat waktu.
Insiden ini memicu reaksi dari kelompok konservasi yang menuntut langkah tegas untuk melindungi satwa liar di sekitar jalur kereta. Beberapa solusi yang diajukan termasuk pemasangan pagar pembatas, sistem peringatan dini, dan penyesuaian jadwal kereta di jalur-jalur rawan.
Gajah merupakan ikon budaya dan aset pariwisata Sri Lanka. Namun, jika kecelakaan kereta terus terjadi, populasi gajah yang sudah terancam bisa semakin berkurang. Perlindungan satwa dan pembangunan infrastruktur harus berjalan seimbang demi menjaga ekosistem yang ada.
Pemerintah Sri Lanka diharapkan segera merespons insiden ini dengan kebijakan yang mampu mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa depan. Kolaborasi antara pemerintah, operator kereta api, dan organisasi lingkungan sangat penting untuk menciptakan solusi jangka panjang bagi keselamatan satwa liar.