Riset Coinbase: 3 Faktor yang Bisa Dongkrak Harga Kripto
Pasar kripto diperkirakan tetap optimistis hingga penghujung 2025. Laporan riset terbaru Coinbase Institutional bersama Glassnode menilai bahwa likuiditas global, arah kebijakan moneter, serta perkembangan infrastruktur ETF menjadi tiga katalis utama yang dapat mengangkat harga aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum.
Likuiditas Global dan Suku Bunga Jadi Penentu
Coinbase mencatat, likuiditas global masih berada pada posisi mendukung. Indeks pasokan uang M2 dunia menunjukkan tren positif terhadap Bitcoin, meskipun ada potensi pengetatan di akhir kuartal IV.
Selain itu, Coinbase memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga dua kali sebelum akhir tahun. Langkah ini dapat mendorong arus dana keluar dari instrumen pasar uang menuju aset berisiko seperti kripto. Dengan demikian, permintaan terhadap Bitcoin dan altcoin berpotensi meningkat.
Laporan tersebut menggambarkan sikap Coinbase sebagai “hati-hati tetapi optimistis,” terutama setelah volatilitas besar yang terjadi pada awal Oktober. Meskipun tekanan jangka pendek masih ada, fundamental pasar dinilai cukup kuat.
Ekspansi Stablecoin dan ETF Jadi Penggerak Baru
Coinbase menyoroti lonjakan pasokan stablecoin dan volume transaksi on-chain yang mencapai rekor tertinggi. Peningkatan ini menunjukkan semakin banyak pengguna memanfaatkan blockchain untuk pembayaran dan transfer lintas negara.
Di sisi lain, infrastruktur ETF spot Bitcoin dan Ether di Amerika Serikat terus berkembang. Hal ini memberikan akses yang lebih luas bagi investor institusi tradisional dan memperdalam likuiditas pasar.
Menurut Coinbase, tren tersebut bukan sekadar berita besar, tetapi juga jalur nyata untuk memperkuat ekosistem aset digital. Dengan likuiditas yang lebih baik, volatilitas jangka pendek bisa lebih mudah dihadapi.
Bitcoin dan Ethereum Masih Jadi Aset Favorit
Coinbase tetap memposisikan Bitcoin sebagai “emas digital.” Dalam kondisi ketidakpastian fiskal dan moneter global, BTC dianggap sebagai aset pelindung nilai jangka panjang.
Sementara itu, Ethereum (ETH) menunjukkan perkembangan positif berkat kemajuan teknologi lapis-2 yang menurunkan biaya transaksi dan meningkatkan aktivitas jaringan. Sentimen investor terhadap ETH terus membaik sejak awal tahun.
Survei yang disertakan dalam laporan Coinbase menunjukkan bahwa mayoritas investor institusional masih optimistis terhadap BTC dan ETH dalam jangka tiga hingga enam bulan ke depan. Meski demikian, mereka tetap menganggap faktor makroekonomi sebagai risiko utama.
Potensi dan Risiko Menjelang Akhir Tahun
Coinbase juga menyoroti peran Digital Asset Treasury (DAT) —perusahaan besar yang kini memegang porsi signifikan dari total pasokan Bitcoin dan Ethereum. Kelompok ini menjadi sumber permintaan stabil di tengah pasar yang berfluktuasi.
Namun, Coinbase tetap mengingatkan adanya risiko jangka pendek, termasuk kemungkinan pelemahan likuiditas global pada November serta ketidakpastian ekonomi AS akibat potensi penutupan pemerintahan.
Walau demikian, Coinbase Institutional menyimpulkan bahwa tiga faktor utama—likuiditas yang tetap kuat, kebijakan moneter longgar, dan peningkatan adopsi on-chain—akan mendukung pasar kripto hingga akhir 2025.
Jika kondisi ini berlanjut, Bitcoin diyakini masih berada di posisi terbaik untuk memimpin reli berikutnya.
Kesimpulan
Riset Coinbase menunjukkan arah pasar kripto menjelang akhir tahun masih condong ke tren positif. Dengan kombinasi antara likuiditas global yang mendukung, kebijakan suku bunga yang lebih longgar, dan kemajuan infrastruktur ETF serta stablecoin, peluang penguatan Bitcoin dan Ethereum semakin terbuka.
Investor disarankan tetap disiplin menghadapi volatilitas, tetapi tetap waspada terhadap momentum baru yang bisa mendorong pasar kripto naik lebih tinggi menjelang pergantian tahun.
